Apa sih Marketing Semiotics itu (Part 1) ?

Nah, sobat otak pasti sudah denger episode kita tentang marketing semiotics. Memang episode ini baru merupakan pengantar, mengulas konsep dasar marketing semiotics itu sendiri.

Semiotik sendiri merupakan salah satu metode market research kualititatif. Semiotik menganalisa tanda-tanda yang ada pada konsumen, yang kemudian dianalisa menjadi kode kultural. Semiotik ini mengungkapkan faktor fundamental dari konsumen, yaitu budaya.

Core Element of Semiotic Thinking
Ilustrasi tentang elemen dasar dari pola pandang semiotik

Pola pandang semiotik dalam marketing berupaya untuk mencari simbol dan tanda yang berhubungan atas suatu brand, yang dapat memberikan arti kepada konsumen, sehingga konsumen membeli brand tersebut karena arti yang melekat pada brand tersebut. Pola pandang semiotik ini menyandarkan pada 3 elemen dasar :

  • SIGN : Obyek yang diwakilkan oleh tanda
  • SIGNIFIER : Atribut fisik dari obyek tersebut.
  • SIGNIFIED : Konsep mental yang timbul di pikiran kita saat melihat obyek tersebut

Sebagai contoh, diilustrasi diatas, pohon adalah obyeknya (SIGN), dimana atribut fisiknya adalah berwarna hijau daunnya, coklat untuk batangnya, bentuknya besar dan rindang (SIGNIFIER). Sedangkan di pikiran kita saat melihat pohon, kita mengasosiasikannya dengan sejuk, segar, sehat, peduli lingkungan hidup, udara yang bersih, dan lain sebagainya. Ini yang disebut SIGNIFIED dari sebuah obyek yang bernama pohon.

Secara umum, sebagai salah satu metode market research, disiplin ilmu semiotik ini mengumpulkan tanda-tanda yang ada di konsumen melalui media sosial, observasi langsung, website, blogs, iklan, dan media komunikasi yang biasa dikonsumsi oleh konsumen. Setelah itu, semiotik akan memberikan arti dari tanda-tanda tersebut, sehingga akhirnya akan ditemukan kode-kode budaya (cultural code) dari tanda-tanda tadi. Pemahaman atas pendekatan semiotik kepada brand akan menghasilkan cara pandang baru bagaimana persepsi konsumen atas brand tersebut, sehingga oleh marketer bisa diterapkan sebagai strategi komunikasi brand.

Menarik kan ? Tunggu episode berikutnya tentang Marketing Semiotics ini.